JUMPING (part 2)
Cast: JUMP
Genre: Romance, Friendly
Rating: T
####
Aku dan Inoo terus berjalan menuju tujuan kami, tak berapa lama saat kami sedang berjalan, kami bertemu 2 orang yang sangat kami kenali. Sepertinya mereka juga tengah menikmati suasana malam ini. Aku tau sosok itu di manapun, bahkan di sudut gelap perempatan itu, mereka begitu terang dan segar, entahlah, kurasa hanya itu yg bisa kukatakan untuk mereka saat ini. Aku menatap mereka cukup heran, terlihat Inoo juga sepertinya melakukan hal yang sama. Betapa tidak, stelan Haori dan Hakama yg mereka kenakan begitu cerah, apalagi ditambah dengan lampion mereka yg memancarkan cahaya terang pula. aku yakin, siapapun yang melihat mereka akan berpikir bahwa mereka sedang ingin menghadiri sebuah pesta anak muda yang penuh keceriaan.
Mereka berdua berjalan mendekati kami, senyum ceria nampak tergambar jelas di wajah Yamada, wajah imut nan lucunya sangatlah cocok dengan Haori bermotif bangau yg dikenakannya saat ini, aku mungkin akan menyebutnya Kimono Yukata sekarang. Dan Yuto, seperti biasa, wajah juteknya tidak pernah hilang dari riwayat hidupnya. Bahkan saat ini wajah manis itu seperti kepiting rebus yang siap di santap. Terdengar dia juga menggerutu kecil sambil mengumpat, kurasa Yuto memang tak menyukai haori yg dikenakannya, pasti Yamada yang memilihkan untuknya.
"yo Yama-chan, Yuto..., kalian nampak serasi sekali malam ini" Ucapku berusaha mencairkan suasana yg mulai terasa mencekam akibat aura gelap yg menguar dari tubuh Yuto.
"apa itu hinaan?!" tukas Yuto sambil melempar death glare padaku, rasanya dingin.
"sudahlah, kalian ini. Konbanwa, Inoo-chan!!" sapa Yamada langsung berhambur pada Inoo.
"kau tidak menyapaku Yama-chan?"
"Kau tidak perlu kusapa, aku melihatmu setiap hari di hadapan rumahku bersama si tukang gerutu itu" ucap yamada sambil melempar death glare tepat pada Yuto.
"apa katamu?!" Yuto mendelik.
"haha..., kalian ini, sudahlah. saat melihat kalian sekarang, aku jadi ingat saat kita kecil dulu. Maksudku, saat kita masih sangat suka bermain dan bersenang2 dengan menomor duakan sekolah, itu menyenangkan" Ucap Inoo sambil tertawa.
"ee, apa benar?" tanyaku sedikit aneh.
"kau tidak perlu pura2 tidak tau, aku masih mengingat seimut apa wajahmu saat kau duduk di sekolah dasar " ejek Inoo.
entah mungkin karna kalimat Inoo yg tepat mengena, wajahku langsung bersemu merah. Yuto tertawa menang, dia benar2 menikmati tawanya.
"yah, kau benar Inoo-chan, dia memang lebih terlihat imut daripada tampan"
"sudah, hentikan itu semua" ucapku sedikit emosi.
Mereka masih tertawa, lalu untuk sesaat, aku melihat Inoo yg menerawang, aku mengikutinya, ikut menerawang. Terlihat salju masih turun dan bertebaran.
" aku masih ingat saat Yuto, Yuyan, dan Hikaru memajaki anak2 lain di sekolah. Jika bukan karena keimutan mereka, tidak akan ada satu siswipun yang memberi mereka uang jajan, hahaha" seru Yamada terbahak2.
Kini giliran Yuto yg bermuka merah, dan semua yg dikatakan Yamada memang benar adanya. Kami masih sangat kecil, dan yang kami tau hanyalah kesenangan saat itu.
#FLASH BACK#
Hari itu disambut oleh semburat oranye keemasan sang surya di ufuk timur, sangat indah di mataku sehingga tak ingin rasanya aku mengenyahkan pemandangan itu dari mataku, tapi hey, coba lihat, jam yang selalu berdenting itu telah menunjukkan pukul 7.15, dan ibu akan segera menghampiriku dan mengantarkanku ke sekolah. suara langkah terdengar mendekat menuju kamarku, segera kututup jendela kamar itu, tempatku menikmati surga dunia, menanggalkan baju dan segera berlari ke dalam kamar mandi.
"Sayang, kau sudah bangun?" terdengar suara ibu yang membuka pintu sambil menyahut.
"aku sedang mandi!" jawabku.
setelah cukup mempersiapkan diri, akupun segera menuju ke sekolah dengan Ibu yg mengantarku. Aku selalu ke sekolah tepat waktu, karna saat itu aku akan bertemu Inoo dan menuju ke kelas bersama, aku selalu bersemangat ke sekolah karena ada dia, semenjak pertemuan di zebra cross dan cafe itu, aku jadi selalu ingin bertemu dengannya, untung saja rumahnya hanya berjarak beberapa blok dari rumahku, dan lebih untungnya lagi saat ini kami bersama di dalam 1 sekolah, meski beda kelas.
Saat sampai ke sekolah, aku selalu mencari2 sosok yg selalu membuatku terpesona, siapa lagi kalau bukan Inoo. Tapi kenapa aku tak bisa mendapatkan sosoknya dari tadi? maksudku, mataku sedari tadi telah menjelajahi setiap sudut tempat di area sejauh 200 m sekitar pintu gerbang namun tetap tidak bisa menemukan sosoknya.
"Oi!"
seseorang berseru di belakangku, membuatku setengah kaget. Aku berbalik dengan wajah jutek, namun ekspresi itu berubah saat aku tau siapa yg melakukannya. Itu Inoo, orang yg selalu kucari2!! 'aku mencarimu manis!!' histerisku dalam hati.
"I-Inoo-chan..." ucapku terbata.
"mencari seseorang?" tanyanya dengan wajah lugunya yg terlihat begitu manis.
"aah..., ti-tidak...." ucapku beralasan 'aku mencarimu sayang!!'
"ne, baiklah, ayo ke kelas. Oh ya, kau tau? Hari ini akan ada murid pindahan dari Fukuoka loh, mereka ada 3 orang. kuharap mereka berada di kelasku nanti" ucap Inoo berharap.
Tidak heran Inoo mengetahui hal2 seperti itu, pamannya adl kepala sekolah di sekolah dasar itu, jadi hal2 kecil seperti itu tentu dia tau.
"benarkah? apa mereka peempuan?" tanyaku polos.
"entahlah, kata Nakayama-jii san, mereka laki2"
CRACK.....
rasanya seperti mendengar duara ranting patah, dan patahan itu langsung menghantam kepalaku yg malang. Rasanya sakit. Baiklah, ini bukanlah masalah kecil, ini masalah besar. Siapa tau ke-3 anak itu adalah komplotan genk kasar seperti anak2 JUMP, dan saat mereka melihat Inoo, mereka akan merebutnya dariku dan menguasainya semau mereka, aku tidak mau itu terjadi. aku harus melindungi Inoo. kira2 seperti itulah tekadku.
Tak terasa, kami sudah berada di koridor utama, kelasku masih berada di ujung sana, sementara Inoo harus berhenti di sini karna kelasnya telah terbuka.
"Jaa ne, akan ku kenalkan mereka padamu jika kami telah menjadi teman baik" ucap Inoo dan segera masuk ke dalam kelasnya.
"jaa..." 'aku tidak ingin mengenal mereka jika itu artinya aku harus berhenti mengenalmu' mirisku dalam hati.
aku berjalan gontai ke dalam kelas, tak memperhatikan tatapan mengerikan dari para anak2 gadis di spanjang koridor yg kutapaki lantainya itu.
Beberapa menit setelah aku sampai di kelas, keadaan mulai riuh akan suara teman2 kelas, lalu bel tanda pelajaran pertama berbunyi, aku tidak pernah berpikir bahwa akan terjadi hal yg seperti ini, benar2 diluar perhitungan. saat kupikir Meri-sensei akan masuk membawakan mata pelajaran bahasa jepang seperti biasa, aku menjadi cukup terkejut saat mataku menatap sosok Matsumoto-sensei, sang wakasek kesiswaanlah yg masuk ke dalam kelas lebih dulu bersama Meri-sensei dan 3 org siswa yg kuyakini adl siswa baru yg Inoo bicarakan. mereka terlihat err...., manis.
"baiklah anak2, aku datang ke sini untuk membawakan kalian teman baru, mereka adalah murid pindahan dari Fukuoka, silahkan kenalkan diri kalian" ucap Matsumoto-sensei mempersilahkan mereka.
'sudah kuduga' bucapku dalam hati.
"minna, ohayou gozaimasu...
TBC.....
Nice fic. Saya membaca ini dengan penuh rasa penasaran.
BalasHapus^_^
sou? ahh..., arigatou na. aku masih nyari ending yang pas.
Hapus