Kaze no Uta (Fin)
 Cast: Inoo Kei, Sayaka Yamamoto, Miyuki Watanabe
 Genre: Romance, Friendly
 Rating: T
 
 *****
 
 "obaa-san, ojii-san, bisa tolong tinggalkan kami bertiga?" pinta Miyuki
 pada ke-2 org paruh baya yg kini dianggapnya sbg org tua itu. Yoshiwaki
 dan Nakayama tak berpikir panjang lagi dan segera keluar.
 Saat kedya org itu keluar kamar, keadaan menjadi sunyi senyap, tidak ada yg memulai pembicaraan.
 "hey...," sahut Miyuki, mengalihkan perhatian Inoo dan Sayaka padanya. 
"kenapa hanya diam saja? Aku merindukan kalian." ucap Miyuki lirih.
 "kamipun sama Yuki-chan..." jawab Sayaka, tersirat nada sedih dalam kalimatnya.
 Miyuki tersenyum getir "aku ini..., sangat menyedihkan ya"
 "jangan katakan itu..." ucap Sayaka, dan saat Miyuki menoleh padanya, air matanya mulai menetes satu demi satu.
 Sekaki lagi, Miyuki tersenyum getir "Inoo-chan, bisa tolong ambilkan 
sesuatu di bawah bantalku? Aku tidak bisa meraihnya, tanganku..."
 
sesegera mungkin Inoo bergerak dan merogoh bawah bantal Miyuki, dan 
didapatinya sebuah kotak mungil yg indah, terbungkus kain lembut 
berwarna merah.
 "ini..., apa?" tanya Inoo.
 "bukalah" pinta 
Miyuki, dan Inoo membukanya. Betapa terkejut dirinya melihat isi kotak 
tersebut adalah sepasang cincin, nampak sederhana tapi begitu menawan. 
Bahkan Sayaka tak mampu menebak apa yg dipikirkan sahabatnya ini.
 
"aku membelinya saat aku pergi jalan2 ke St.Monica 3 tahun lalu, bagus 
kan?" ucap Miyuki menjelaskan perihal cincin tersebut. Bibir pucatnya 
sedikit bergetar.
 "tapi, kenapa?" tanya Inoo lagi.
 "saat 
mengetahui hasil tesku, aku begitu takut. Saat bersama kalian, aku 
selalu merasa aman dan nyaman, seperti sebuah keluarga. Aku membayangkan
 akhir yg indah, dimana kita bertiga selalu bersama, dan kalian 
mengantarku ke peristirahatan terakhirku. Lalu aku berpikir akan mati di
 sana dan tidak sempat bertemu kalian, aku sedih membayangkannya." ucap 
Miyuki, bibir pucatnya semakin gemetar. Sayaka dan Inoo mendengarnya dgn
 seksama.
 "lalu suatu hari, kuputuskan untuk pergi ke suatu tempat 
sendiri utk menghilangkan beban pikiran itu, pergi ke St. Monica adl 
satu pilihanku. Saat berjalan di dekat toko buku, tanpa sengaja aku 
melirik pada sebuah toko perhiasan di sebelahnya. Mataku terpaku pada 
cincin itu. Untuk sesaat, aku membayangkan kehidupan yg indah bersamamu,
 Inoo, sebagai keluarga." Sayaka mulai terisak kecil, Inoo menatap 
Miyuki, mereka saling menatap.
 "lalu bayangan kematian hinggap lagi 
di pikiranku, mengusir semua keinginan bahagia itu. Seandainya aku 
takut, aku takkan membeli cincin itu"
 "lalu kenapa kau membelinya?" tanya Inoo.
 "aku takut kehilanganmu, tapi aku sadar, aku takkan pernah kehilanganmu. Selama kau bersama Sayaka"
 jawaban itu membuat semua org membatu, Sayaka hanya mampu menatap mata 
sayu Sahabatnya itu dgn tatapan tidak percaya bersama air mata yg 
berlinangan.
 "aku percayakan Inoo padamu, Saya-chan." ucap Miyuki 
sambil tersenyum, membuat Sayaka kembali terisak, langsung memeluk 
Miyuki dlm isaknya.
 "Yuki-chan, maaf. Tapi ada sesuatu yg perlu kau 
tau" sahut Inoo, Miyuki menatapnya. "kami, aku dan Sayaka telah 
berpacaran selama kau pergi, dan tidak sempat memberimu kabar. Maaf, aku
 memang brengsek"
 Miyuki memandang Inoo heran, sementara sang empu hanya tertunduk.
 "yokatta..." hanya ucapan itu yg terlontar dari mulut Miyuki, memecah 
keheningan yg tercipta seketika, Inoo memandangnya tak percaya.
 
"dengan begitu, aku tidak perlu takut lagi kalian terpaksa menikah gara2
 aku." ucap Miyuki lagi sambil tersenyum, senyum hangat yg penuh 
kebahagiaan, seperti senyumnya yg dulu.
 "kemarilah..." Inoo duduk di
 dekat Miyuki, lalu entah kenapa, sebuah kekuatan merasuku Miyuki, 
membuatnya perlahan bisa menggerakkan kedua tangannya, lalu 
mengalungkannya pada leher Sayaka dan Inoo, membawa mereka lebih dekat 
padanya.
 "suatu saat nanti, meski aku sudah tidak ada, ketika kalian
 mengikat janji, aku akan ada di sana. Jangan berpisah, aku akan menjadi
 pengikat hati kalian, dengan begitu, kita akan tetap bersama, 
selamanya. Mengenal kalian adalah hal terpenting dalan hidupku." kalimat
 Miyuku mulai tersendat, ia tau ia sekarat, tapi ia sadar ia harus 
mengatakannya sekarang atau tidak sama sekali. "kelahiranku adalah 
takdir, dan tuhan telah membuatku bertemu kalian..." Sayaka kembali 
terisak, Inoo mulai memajang wajah sedihnya, terlihat di sudut matanya 
mulai berair. "dan bertemu kalian adalah hal terbaik. Berjanjilah untuk 
tidak pernah berpisah. Kita bertiga adalah sahabat..." Miyuki mulai 
kehilangan kesadaran "selamanya..., benar..." dan kesadarannyapun 
terenggut dengan sempurna. Sayaka menjadi panik, Inoo apalagi, meteka 
memanggil paman dan bibi Miyuki kemudian segera membawa Miyuki ke RS, 
namun tuhan telah menurunkan takdirnya, dan Miyukipun menutup matanya 
untuk selamanya hari itu.
 
 *****
 
 (LANJUTANNYA NGIKUT YA)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar