Sabtu, 08 Februari 2014

Kaze no Uta (13)

Cast: Inoo Kei, Arioka Daiki, Sayaka Yamamoto, Miyuki Watanabe, dan sederet chara lainnya
Genre: Romance, Friendly
Rating: T

*****
Miyuki membuka pintu apartemennya sambil berharap dengan sangat bahwa yg mengetuk pintu kayu tersebut adalah sahabat karibnya. Tapi ketika pintu itu dibuka, ternyata bukanlah apa yg diinginkannya, malah sesuatu yg selama ini dihindarinya.
"a...ah..., ka kalian?" ucap Miyuki terbata2 saat melihat 2 sosok paruh baya yg berdiri tegap di hadapannya.
"lama tidak jumpa ya, Yuki-chan, kau tampak cantik. Tidak kusangka kau sudah sebesar ini." ucap seorang wanita yg bersama suaminya itu.
"Yoshiwaki, kita sudah tidak bertemu dengannya selama 12 tahun, harusnya kau membayangkan hal yg lebih baik lagi kan?" ucap sang suami.
"kau benar Nakayama, dia tampak lebih cantik. Bolehkah kami masuk sayang?"
Miyuki masih menatap mereka heran sebelum akhirnya mempersilahkan kedua org tua itu masuk kedalam apartemen sederhananya.
"jadi, apa yg ojii dan baa-san lakukan di sini?" tanya Miyuki.
Sepasang suami isteri ini adalah Yuma Nakayama dan Yoshiwaki Watanabe, mereka adl sanak saudara terdekat Miyuki.
"kami ingin menawarimu satu hal" ucap Yoshiwaki dgn nada serius.
"umm..?"
"kami ingin kau, Miyuki, ikut bersama kami ke Amerika minggu depan." jelas Nakayama.
Miyuki terkejut, napasnya tercekat, ia tidak percaya dgn hal yg didengarnya barusan.
"ini adl hal yg diinginkan oleh mendiang orang tuamu. Penyakitmu itu harus ditangani, jika tidak maka akan berakibat fatal nantinya. Kami hanya ingin yg terbaik untukmu." ucap Yoshiwaki.
"tapi..., aku tidak ingin pergi..., aku ingin tetap di sini, aku ingin bersama teman2ku" jawab Miyuki dgn nada sedih.
"kami paham akan hal itu sayang, tapi pikirkanlah, bukankah mereka akan lebih sedih lagi jika melihat kau kesakitan? Jika kita ke Amerika, mungkin masih ada peluang untuk menyembuhkannya." bujuk Yoshiwaki.
"kata dokter penyakitku ini sudah mencapai stadium akhir, aku hanya tinggal menunggu waktu menjemputku, karna itu..."
"jangan katakan hal yg bodoh!!" bentak Yoshiwaki "kau harus hidup! Bagaimanapun caranya, kau harus hidup. Orang tuamu menitipkanmu pada kami, dan kami telah berjanji untuk menepatinya"
"tapi untuk apa? Aku ini akan segera mati, paling tidak, aku ingin mati di pelukan orang2 yg kusayangi dan menyayangiku." ucap Miyuki.
"kami menyayangimu nak, karna itu kami tidak ingin kau pergi" ucap Nakayama.
"tapi..."
"percayalah nak, ini akan berhasil, kami akan mengusahakannya." ucap Yoshiwaki berusaha meyakinkan Miyuki.
Diam, tidak ada yg berbicara, Miyuki tengah berpikir apakah dia harus menerima tawaran itu atau tidak. Mati ditempat ini atau berusaha hidup?
Akhirnya setelah berkutat cukup serius dgn pikirannya, Miyukipun akhirnya memutuskannya.

****
Keesokan harinya, di Horikoshi Gakuen, semua nampak sama, tidak ada perbedaan, anak2 masuk pada jam 7.30 dan istirahat pada pukul 10.45, lalu pulang pada pukul 14.15.
Waktu berjalan, tapu Miyuki belum sempat mengatakan kejadian yg dialaminya dgn paman dan Bibinya beberapa hati yang lalu, baik kepada Sayaka maupun pada Inoo.
Hingga hari yg ditentukan itu tinggal menghitung Jam, Miyuki mulai memberanikan diri mengungkapkan semuanya. Sore itu, sepulang sekolah Miyuki pergi ke toko buku tempat Sayaka bekerja, dan ia merasa cukup senang melihat Sayaka masih berada di meja kasir dgn gaua khasnya yg tomboy.
Miyuki menghampiri karibnya itu.
"Bolehkah kita bicara sebentar?" tanya Miyuki. Sayaka cukup terkejut dgn kehadiran Miyuki yg tiba2.
"Yuki-chan, ingin bicara apa? Kau nampak serius sekali?"
Miyuki duduk diatas kursi tepat dihadapan Sayaka dan mulai menceritakan semuanya, sampai pada akhir kisah.
"jadi, apa keputusanmu?" tanya Sayaka.
"aku..., akan pergi"
Deg...
Sayaka cukup shok dgn jawaban Miyuki, ia tidak bisa menghentikannya, tapi berharap Miyuki bisa bersamanya terus.
"aku ingin tinggal di sini, tapi ku sadar, jika aku ingin tetap bersama kalian lebih lama, aku harus bertahan dari semua ini" jelas Miyuki.
"tenanglah..." hanya sepatah kata itu yg terucap dari bibir Sayaka, Miyuki menatapnya intens, mendengar setiap huruf yg ingin diucapkan oleh karibnya itu.
"tenanglah..., aku selalu mendukungmu. Aku selalu berada di sisimu, jadi lakukanlah apa yg menurutmu benar, dan tetaplah bersamaku, janji ya." ucap Sayaka sambil menjulurkan kelingkingnya.
Miyuki merasa terharu, ia selalu tau dukungan penuh selalu didapatkannya dari saudarinya ini. Karna tidak bisa menahan haru, Miyuki langsung menghambur memeluk Sayaka sambil menangis dipelukannya.
" tenanglah, aku yg akan memberitahu sicantik itu agar tidak khawatir."
"arigatou, jika aku tidak kembali. Jagalah dia untukku. Saudariku" ucap Miyuki sambil tersedu2.
Sayaka terkejut dgn pernyataan Miyuki, tapi ia sadar bukan saatnya baginya untuk mulai protes.

Tbc....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar