Sabtu, 08 Februari 2014

Kaze no Uta (Fin)
Cast: Inoo Kei, Sayaka Yamamoto, Miyuki Watanabe
Genre: Romance, Friendly
Rating: T

*****

"obaa-san, ojii-san, bisa tolong tinggalkan kami bertiga?" pinta Miyuki pada ke-2 org paruh baya yg kini dianggapnya sbg org tua itu. Yoshiwaki dan Nakayama tak berpikir panjang lagi dan segera keluar.
Saat kedya org itu keluar kamar, keadaan menjadi sunyi senyap, tidak ada yg memulai pembicaraan.
"hey...," sahut Miyuki, mengalihkan perhatian Inoo dan Sayaka padanya. "kenapa hanya diam saja? Aku merindukan kalian." ucap Miyuki lirih.
"kamipun sama Yuki-chan..." jawab Sayaka, tersirat nada sedih dalam kalimatnya.
Miyuki tersenyum getir "aku ini..., sangat menyedihkan ya"
"jangan katakan itu..." ucap Sayaka, dan saat Miyuki menoleh padanya, air matanya mulai menetes satu demi satu.
Sekaki lagi, Miyuki tersenyum getir "Inoo-chan, bisa tolong ambilkan sesuatu di bawah bantalku? Aku tidak bisa meraihnya, tanganku..."
sesegera mungkin Inoo bergerak dan merogoh bawah bantal Miyuki, dan didapatinya sebuah kotak mungil yg indah, terbungkus kain lembut berwarna merah.
"ini..., apa?" tanya Inoo.
"bukalah" pinta Miyuki, dan Inoo membukanya. Betapa terkejut dirinya melihat isi kotak tersebut adalah sepasang cincin, nampak sederhana tapi begitu menawan. Bahkan Sayaka tak mampu menebak apa yg dipikirkan sahabatnya ini.
"aku membelinya saat aku pergi jalan2 ke St.Monica 3 tahun lalu, bagus kan?" ucap Miyuki menjelaskan perihal cincin tersebut. Bibir pucatnya sedikit bergetar.
"tapi, kenapa?" tanya Inoo lagi.
"saat mengetahui hasil tesku, aku begitu takut. Saat bersama kalian, aku selalu merasa aman dan nyaman, seperti sebuah keluarga. Aku membayangkan akhir yg indah, dimana kita bertiga selalu bersama, dan kalian mengantarku ke peristirahatan terakhirku. Lalu aku berpikir akan mati di sana dan tidak sempat bertemu kalian, aku sedih membayangkannya." ucap Miyuki, bibir pucatnya semakin gemetar. Sayaka dan Inoo mendengarnya dgn seksama.
"lalu suatu hari, kuputuskan untuk pergi ke suatu tempat sendiri utk menghilangkan beban pikiran itu, pergi ke St. Monica adl satu pilihanku. Saat berjalan di dekat toko buku, tanpa sengaja aku melirik pada sebuah toko perhiasan di sebelahnya. Mataku terpaku pada cincin itu. Untuk sesaat, aku membayangkan kehidupan yg indah bersamamu, Inoo, sebagai keluarga." Sayaka mulai terisak kecil, Inoo menatap Miyuki, mereka saling menatap.
"lalu bayangan kematian hinggap lagi di pikiranku, mengusir semua keinginan bahagia itu. Seandainya aku takut, aku takkan membeli cincin itu"
"lalu kenapa kau membelinya?" tanya Inoo.
"aku takut kehilanganmu, tapi aku sadar, aku takkan pernah kehilanganmu. Selama kau bersama Sayaka"
jawaban itu membuat semua org membatu, Sayaka hanya mampu menatap mata sayu Sahabatnya itu dgn tatapan tidak percaya bersama air mata yg berlinangan.
"aku percayakan Inoo padamu, Saya-chan." ucap Miyuki sambil tersenyum, membuat Sayaka kembali terisak, langsung memeluk Miyuki dlm isaknya.
"Yuki-chan, maaf. Tapi ada sesuatu yg perlu kau tau" sahut Inoo, Miyuki menatapnya. "kami, aku dan Sayaka telah berpacaran selama kau pergi, dan tidak sempat memberimu kabar. Maaf, aku memang brengsek"
Miyuki memandang Inoo heran, sementara sang empu hanya tertunduk.
"yokatta..." hanya ucapan itu yg terlontar dari mulut Miyuki, memecah keheningan yg tercipta seketika, Inoo memandangnya tak percaya.
"dengan begitu, aku tidak perlu takut lagi kalian terpaksa menikah gara2 aku." ucap Miyuki lagi sambil tersenyum, senyum hangat yg penuh kebahagiaan, seperti senyumnya yg dulu.
"kemarilah..." Inoo duduk di dekat Miyuki, lalu entah kenapa, sebuah kekuatan merasuku Miyuki, membuatnya perlahan bisa menggerakkan kedua tangannya, lalu mengalungkannya pada leher Sayaka dan Inoo, membawa mereka lebih dekat padanya.
"suatu saat nanti, meski aku sudah tidak ada, ketika kalian mengikat janji, aku akan ada di sana. Jangan berpisah, aku akan menjadi pengikat hati kalian, dengan begitu, kita akan tetap bersama, selamanya. Mengenal kalian adalah hal terpenting dalan hidupku." kalimat Miyuku mulai tersendat, ia tau ia sekarat, tapi ia sadar ia harus mengatakannya sekarang atau tidak sama sekali. "kelahiranku adalah takdir, dan tuhan telah membuatku bertemu kalian..." Sayaka kembali terisak, Inoo mulai memajang wajah sedihnya, terlihat di sudut matanya mulai berair. "dan bertemu kalian adalah hal terbaik. Berjanjilah untuk tidak pernah berpisah. Kita bertiga adalah sahabat..." Miyuki mulai kehilangan kesadaran "selamanya..., benar..." dan kesadarannyapun terenggut dengan sempurna. Sayaka menjadi panik, Inoo apalagi, meteka memanggil paman dan bibi Miyuki kemudian segera membawa Miyuki ke RS, namun tuhan telah menurunkan takdirnya, dan Miyukipun menutup matanya untuk selamanya hari itu.

*****

(LANJUTANNYA NGIKUT YA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar