Sabtu, 08 Februari 2014

Kaze no Uta (15)
Cast: Inoo Kei, Sayaka Yamamoto, Miyuki Watanabe
Genre: Romance, friendly
Rating: T

*****

**Inoo POV**
Ini sudah tahun ke-3 setelah kepergian Yuki ke Amerika, dan sampai detik ini kami tidak pernah saling mengabari satu sama lain. Terakhir kali kudengar suaranya saat dia menelfon lewat saluran umum pada Agustus 2 tahun lalu, dan semenjak itu tidak terdengar kabar lagi darinya. Aku dan Sayaka telah berhenti juga menvari koneksi padanya, entah apa yg telah terjadi, tapi semua telah berlalu. Kami telah lulus SMA, aku dan sayaka memutuskan memasuki Universitas Meiji, aku mengambil jurusan arsitek yg kuimpikan, dan Sayaka di modeling.
Aku duduk di bangku itu lagi, di taman yg sama, hari yang sama, pemandangan yg sama, meski ada satu hal yg berbeda, yaitu kehadiranmu. Tapi taukah kau? Aku sudah menemukan angin yg baru sekarang, menyerukanku tentang indahnya dunia dengannya, menggambarkan dunia melalui desirnya. Aku tidak tau, mungkin aku ini brengsek, tapi perasaan tidak dapat dibohongi kan? Kau yg mengatakanny padaku.
"kau jangan melamun, orang bilang kau bisa gila jika terlalu lama duduk dibawah Sakura"
sebuah suara Sopran yg sangat kukenali menghinggapi gendang telingaku, menyibak ketermanguanku dengan suara halus itu. Aku tau betul pemilik suara itu.
Aku berbalij menatapnya, ia berdiri di belakangku, dengan jaket merah muda layaknya Sakura yg bermekaran, celana panjang dan sepatu boot berwarna soft nampak cocok dengannya saat ini. Wajah manis nan tembem pipinya terlihat semakin mempercantik penampilannya.
"kau sudah sampai rupanya" ucapku melempar senyum.
"ayo" ajaknya.
Aku berdiri dan beranjak dari tempat dudukku, meninggalkan bunga sakura yg jatuh berguguran.
Kami berjalan beriringan, pandangan kami lurus ke depan, kami saling menggenggam tangan, semakin erat karna suhu mulai tak bersahabat. Ini masih musim semi, namun angin dingin terasa menghembus ringan menembus pelapis tubuh kami.
"ingin minum kopi?" tanyaku pada Sayaka.
"mm. Tentu"
aku menuju kedai kopi terdekat yg bisa kujangkau, ini bukan kebiasaanku, karna aku biasanya menikmati aroma dan rasa kopi kelas atas di restoran bintang lima nan mahal. Tapi semenjak bersama Sayaka, semua seakan tak kuperdulikan.
Baiklah, aku mungkin brengsek, tapi aku benar2 tidak bisa menyembunyikan perasaanku pada Sayaka. Semenjak kepergian Yuki ke Amerika, aku semakin dekat dengan Sayaka, bahkan aku menyatakan perasaanku padanya. Aku mencintai Sayaka lebih dari apapun, dan menerima Yuki adalah satu kesalahan bagiku, dan kini kesalahan itu semakin besar, bagaimana jika Yuki mengetahui hubungan kami? Aku yakin dia akan sangat sedih.
Kami putuskan untuk menjalani hubungan ini, dan siap memberitaukannya pada Yuki nanti.
**End Inoo POV**

kedua insan itu nampak mesra dibawah naungan sakura yg dengan indahnya jatuh berguguran, dua cup kopi panas menemani kemesraan itu.
"Inoo-chan..." lenguh sang gadis di dalam pelukan sang pria.
"hmm?"
"ada sesuatu yg harus kau tau."
"nani?" Inoo bersama tampang polos bingungnya menanggapi pernyataan Sayaka.
"Yuki-chan, akan kembali ke Jepang pada akhir musim semi..."
DEG....
Kalimat barusan bak sebuah batu pejal yg menghantam dada Inoo, membuatnya seolah ingin memuntahkan semua kopi yg telah diteguknya sedikit demi sedikit.
"dari mana kau tau?"
"kemarin, Yuki menelfon dan mengabarkan hal ini. Tapi..., aku merasa aneh..."
"maksudmu?"
"nada suara itu, bukanlah Miyuki yg kukenal, dia seharusnya lebih ceria mengatakannya, tapi kali ini berbeda. Ia seperti, menyembunyikan kesedihan, sesuatu yg penting, tapi dia tidak mengatakannya. Aku khawatir..." ucap Sayaka miris.
Inoo mengeratkan pelukannya, ia benar2 tidak tega melihat kekasihnya seperti ini.
"daijobu da yo, dia akan baik2 saja" ucap Inoo mencoba menenangkan Inoo 'dan akan kukatakan padanya soal hubungan kita'
sambungnya dalam hati.

Waktu berlalu, musimpun berganti, seperti kabar sebelumnya, Sayaka telah menunggu kepulangan Miyuki di bandara, sore itu nampak mendung, tapi hal itu tak menghentikannya utk menemui sahabatnya, Inoo tak menemaninya karna dia punya mata kuliah tambahan.
Sekitar 30 menit Sayaka menunggu, akhirnya pesawat yg mengangkut sahabatnya mendarat. Dengan penuh antusias Sayaka menunggu di depan pintu penurunan penumpang.
Ia ditel melihat setiap penumpang, dan pandangannya tertuju pada 2 sosok paruh baya yg dikenalnya, yg merupakan paman dan bibi sahabat karibnya, juga sebuah siluet di atas kursi roda yg mengenakan jaket dan kupluknya sehingga wajahnya tidak kentara. Sayaka melambaikan tangannya, kedua org itu mendorong kurai roda tersebut menghampiri Sayaka.
"Sayaka-san, sudah lama menunggu?" tanya Nakayama.
"tidak begitu lama paman"
"paman, apa itu Saya-chan?" tanya sosok berjeket tersebut.
"Yuki-chan? Aku sangat merindu..."
kata2 Sayaka langsung terputus saat org yg diyakini sebagai Miyuki sahabatnya itu menengadah dan memperlihatkan wajah dan kondisinya, satu kata, mengerikan.

Tbc.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar